1. Broken Silence (1996)
Film garapan Wolfgang Panzer yang berjudul Broken Silence ini bercerita
tentang seorang biarawan bernama Fried Adelphi yang telah menghabiskan
sebagian waktunya untuk mengabdi di biara di Swiss. Setelah janji
pengabdiannya berakhir, dia ingin melakukan perjalanan ke mana saja yang
selama ini tidak pernah dia kunjungi atau lihat.
Sayangnya, ketika berada di Delhi, India, Adelphi kecopetan dan
tidak memiliki uang sepeser pun. Gundah dan bingung karena hal itu,
datanglah bantuan dari seorang drummer bernama Ashaela. Mereka berdua
menjelajahi banyak tempat di India sampai dengan berakhir di Indonesia.
2. Anacondas: The Hunt for the Blood Orchid (2004)
Film satu ini sudah sangat sering diputar berulang-ulang di TV swasta
Tanah Air. Dalam film garapan sutradara Dwight H Little ini menceritakan
perjalanan beberapa orang di sebuah pulau yang bernama Borneo
(Kalimantan) untuk mencari bunga paling langka di dunia, “blood orchid.”
Ada beberapa scene yang memperlihatkan kesibukan di daerah pelabuhan
di Indonesia dengan beberapa action dan penanda bahwa memang
pengambilan gambarnya ada di Tanah Air. Setelah mengarungi sungai dan
rerimbunan hutan, serangan ular raksasa yang dinamakan anaconda tidak
dapat dihindari. Kelompok tersebut harus berjuang untuk melawan
ular-ular yang menyerangnya.
3. The Fall (2006)
The Fall adalah film yang disutradarai oleh Tarsem Singh dan dirilis
pada tahun 2006 silam. Film yang menceritakan tentang percintaan dan
aksi balas dendam ini mengambil lokasi syuting di daerah Ubud dan
kawasan Gunung Kawi, Bali.
4. Amphibious (2010)
Mungkin Anda tidak begitu mengetahui film berjudul Amphibious yang
dirilis pada tahun 2010 lalu ini. Namun film yang sutradara utamanya
mengajak salah seorang sineas terkenal Indonesia, Brian Yuzna tersebut
juga mengambil setting tempat di sebuah daerah di Sumatra.
Film ini bercerita tentang sebuah penelitian biologi yang dilakukan
oleh peneliti dengan mengambil sampel tubuh makhluk purba dari kedalaman
laut Sumatera Utara. Setelah diteliti dan berhasil dikembangkan,
ternyata makhluk tersebut membunuh banyak orang dengan cara yang
misterius.
5. Eat, Pray, Love (2010)
Film yang dibintangi oleh salah seorang aktris terkenal Hollywood, Julia
Roberts, ini merupakan film yang didasari dari sebuah novel karya
Elizabeth Gilbert. Dalam film tersebut menceritakan bahwa ada seorang
wanita yang mencapai kesuksesan dalam karirnya. Bahkan memiliki suami
yang kaya raya.
Namun dia ternyata tidak menyukai keadaan itu. Dia menceraikan
suaminya dan berhenti berkarir. Kemudian dia memutuskan untuk melakukan
perjalanan seorang diri untuk melihat begitu luasnya dunia, termasuk
Bali.
6. Alex Cross (2012)
Film ini bercerita tentang sebuah penyelidikan yang dilakukan oleh
seorang detektif bernama Alex Cross terhadap kasus pembunuhan seorang
wanita oleh pengawalnya sendiri. Tidak hanya sebagai detektif saja, dia
juga seorang psikolog dan forensik. Walaupun dikatakan bahwa Alex Cross
melakukan penyelidikan di Detroit, Amerika Serikat, namun sebenarnya,
film ini mengambil tempat syuting di Nusa Lembongan dan Karangasem.
7. The Savages (2012)
Seperti halnya Eat Pray Love, film berjudul The Savages ini juga
didasari dari sebuah novel berjudul sama. Dalam film ini ada 2 bintang
terkenal dari Hollywood, yaitu Salma Hayek dan John Travolta. Dalam film
besutan Oliver Stone ini menceritakan tentang dua orang pria yang
tinggal bersama dengan satu wanita.
Keduanya adalah pedagang marijuana yang melawan dominasi kartel dari
Meksiko dan menyebabkan wanita yang bersama mereka diculik. Mereka
harus beraksi untuk menyelamatkan wanita itu. Waktu pembuatan film ini
tergolong singkat, yaitu hanya membutuhkan 6 hari saja dan dilakukan di
Pulau Moyo, Nusa Tenggara Barat.
8. Dead Mine (2013)
Tidak hanya mengambil setting tempat di Indonesia, tepatnya di
daerah Batam, film yang disutradari oleh Stephen Sheil ini juga
dibintangi oleh beberapa aktor dari Tanah Air, yaitu Joe Taslim, Ario
Bayu dan Mario Lewis. Film yang bercerita tentang aksi petualangan ini
ternyata mendapatkan apresiasi yang positif dari beberapa negara yang
dijadikan tempat pemutarannya.
9. Java Heat (2013)
Jika The Philosophers atau After the Dark mengambil latar Candi
Prambanan, film berjudul Java Heat ini mengambil tempat di Magelang dan
Yogyakarta, serta menampilkan keindahan Candi Borobudur di beberapa
scene-nya. Produser film satu ini memang sengaja ingin memperkenalkan
budaya Amerika Serikat dan Indonesia dalam satu film.
Ada banyak adegan kejar-kejaran, perkelahian dan tembak menembak
diperlihatkan dalam film ini. Film ini menceritakan tentang pencurian
dan pembunuhan di daerah Kesultanan oleh kawanan sindikat yang salah
satunya meledakkan diri di tempat itu saat ada acara di dalam keraton.
10. After the Dark (2013)
Film ini mengambil background tempat seperti di daerah Prambanan di Jawa
Tengah, Bromo di Jawa Timur dan Belitung. Film ini menceritakan tentang
sebuah sekolah internasional yang berada di Jakarta dan berisikan
beberapa orang siswa yang harus terisolasi dari dunia luar. Mereka
sedang bergejolak dan dilanda bencana, di dalam sebuah bunker.
Film yang awalnya berjudul The Philosophers dan berganti menjadi
After the Dark ini adalah film yang disutradarai oleh John Huddles dan
salah satu aktrisnya adalah berasal dari Indonesia, yaitu Cinta Laura.
Film satu ini pertama dirilis pada saat dihelat Neuchatel International
Fantastic Film Festival pada 7 Juli 2013 lalu, yang kemudian diteruskan
penayangannya di Fantasy Filmfest pada tanggal 21 Agustus 2013. Setelah
itu, film satu ini ditayangkan di Amerika Serikat pada tanggal 7
Februari 2014 dan kemudian baru diputar secara perdana di Indonesia.
11. Blackhat (2015)
Film yang bertemakan hacker dan peretasan ini juga mengambil setting
pengambilan gambar di Jakarta. Tepatnya di sekitar Pelabuhan Sunda
Kelapa, Tanah Abang, Apotek Melawai dan Lapangan Banteng.
Dalam film ini diceritakan bahwa ada sebuah kasus peretasan berat
yang dilakukan oleh seorang hacker jenius. Film ini juga dibintangi oleh
aktor terkenal Hollywood yang menjadi Thor dalam film “The Avengers,”
yaitu Chris Hemsworth.
Selain itu, masih ada banyak lagi sutradara luar negeri yang mengambil
tempat syuting atau juga mengambil tema Indonesia dalam filmnya. Seperti
The Perfect Wave (2014), The Year of Living dangerously (1982) sampai
dengan The Condemned (2007).
Tambahan
baca juga: FILM TEKA TEKI TERBAIK MENURUT www.NingKeneBae.com
Semoga bisa menghibur dan menambah pengetahuan.
Sumur
No comments:
Write komentar